Selasa, 20 Desember 2016

MEMBANGUN USAHA TAMBAK UDANG

Bismillahirrahmanirrahim

Membangun usaha Tambak Udang (BUDIDAYA TAMBAK UDANG)  Suatu usaha yang menjajikan bagi orang-orang bermodal, kenapa saya katakan untuk orang-orang bermodal? Karena berinvestasi di usaha dibidang ini di perlukan biaya besar, untuk tambak  intensif satu kolam tambak di perlukan biaya ratusan juta  rupiah setidaknya untuk satu kolam di perlukan dana antara Rp 450 - Rp.550 Juta Rupiah, belum termasuk perijinan dan beli tanah/lahan. harga lahan Tambak bervariasi mulai dari Rp.15.000/mtr s/d Rp 50.000/mtr tergantung di daerahnya. dan  tergantung kondisi lahan, bahkan di daerah tertentu bisa lebih mahal, ukuran tambak itensif idealnya berukuran 50 x50 atau 60 x 50 meter persegi dengan kedalaman 2,5-3 meter, kenapa di buat sedemikian ? ini karena hanya agar mudah untuk pengotrolanya, dengan luasan yang ideal maka akan mudah untuk mengontrol prilaku udang juga kesehatan udang selain untuk memudahkan kontrol pakan. apa lagi kalau tebar udang padat, 
Namun demikian membangun usaha Tambak Udang sangat menjajikan untuk mendulang  dolar, karena harga udang dari tahun 80 an hingga sekarang tidak ada matinya, harga udang di pasar dunia cenderung bertahan, dan Indonesia sebagai pemasok udang terbesar di dunia untuk saat ini, dan  masih kekurangan, karena kebutuhan udang dunia lebih besar dari pelaku budidaya (Tambak) pengunsumsi udang dunia seperti Jepang, Amerika dan Eropa adalah ladang pasar udang potensial, dan belum pasar dalam Negeri yang nyaris tidak kebagian, karena masyarakat dalam negeri masih belum begitu tertarik mengunsumsi udang karena harganya relative dinilai mahal ! Bayangkan saja harga udang Size 50 harganya mencapai Rp 60.000 hingga Rp. 80.000, Sealin itu tambak udang dunia (diluar Indonesia saat ini cenderung menurun) dengan berbagai macam penyebab. adapun kebutuhan usaha Tambak Udang di perlukan sebagai berikut :

  • 1. Lahan untuk kontruksi baru/Sewa ini mutlak. Luasnya tergantung mau seberapa besar yang mau bangun,  lahan harus dekat dengan pantai untuk jenis usaha Tambak Udang VANAMEI, dengan jarak sejauh2nya 10 KM selama air laut masih bisa di alirkan.
  • 2. Kemudian material pendukung :
    1. Plastik HDPE untuk dinding dan lantai, atau mau menggunakan dinding dan lantai dari beton atau juga bisa dengan plastik mosa.
    2. Alat-alat Listrik.(Mulai dari Jaringan/Genset, sampai ke Pompa suplay air hingga kincir air)
    3. Bangunan infra structure.
  • 3. Rincian untuk membuat tambak baru :
    1. Perijinan
    2. Pembebasan.
    3. Land Clearing dan pengukuran.
    4. Proses kuntruksi atau pencetakan tambak. Meliputi :
    •  Slop
    •  Pembuatan tanggul.
    •  Pemerataan lantai tambak.
    •  Pembuatan saluran inlet dan outlet.
    •  Penggelaran lantai PLASTIK HDPE./Pengecoran jika menggunakan dinding dan lantai beton !
  • 4. Kemudian Pemasangan Instalai Listrik Meliputi :
    1.  Permohonan penyaluran Arus kepada PLN.
    2.  Penarikan Jaringan Listrik.
    3.  Pasang Trafo.
    4.  Pasang Panel Kubikel.
    5. Tarik Jaringan Instali Tambak.
    6.  Pasang Pompa Distrubusi Air Tambak dari Laut.
    7. Pasang Kincir (Padle Wheel Aerator.
    8. Komisioning Test Jaringan dan Trafo.

Waktu/lamanya pencetakan Tambak di perlukan waktu 1,5 bulan sampai 2 bulan untuk satu kolam dan bisa dari itu kalau daerahnya jauh dari jangkuan suplay alat berat dan lahannya tanah bergambut/rawa.

Disini saya tidak mengulas bagaimana cara mengelola udang yang baik dan berapa idealnya tebar udang ! akan tetapi saya akan mengelingkan dengan Bloger-Bloger yang mengulas teori penanganan udang yang benar, di harapakan para pembaca mendapat informasi lebih banyak dari berbagai sumber...dan kami hanya dapat memfasilitasi atau merekomendasikan pengadaan material yang di gunakan atau kontraktor pembuatan kuntruksi tambak udang yang sudah profesiaonal.





 










   
      
 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar